Sabtu, 19 Juli 2014

Untukmu Kawan Muslimah :)



“Kemuliaan Muslimah Penggenggam Bara Api” 70 halaman lembaran buku ini bagai membawakan salju di hati yg sedang beriklim gurun, ada sejuk yg bergelayut hadir dan dingin yg membuat gemetar diri akan muhasabah masa lalu. tanya itu hadir " sosok seorang muslimahkah aku???" Ah...betapa masih jauh sekali. Lalu, ku mulai berfikir rasanya tak ada yang jauh lebih indah dibandingkan punyai sahabat yg saling mengingatkan dalam ketaatan padaNya, mengingatkan kita keindahan sebuah jamuan syurga yg berjauh banding dengan bermilyaran kenikmatan dunia ini. Terlebih lagi pada sosok muslimah yg begitu diistimewakan pun sangat dimuliakan perlindunganNya dari segi fisik yg termulai dari ujung ke ujung diperintahkan tuk senantiasa terjaga, bahkan satu helai saja rambut tertampakkan pada yang bukan mahromnya maka tiada lagi jaminan syurga untuknya, nauzubillahimindzalik…
Ya ALLAH dahulu sekali di ribuan detik ke belakang saya adalah muslimah yang sering meniadakan-Mu dengan berpakaian seperti perempuan jahiliyah, iya berkerudung tapi masih bercelana jins, iya berkerudung tapi akhlaknya buruk, iya berkerudung tapi tuturnya tak terpelihara, keramahannya salah tuju pada sosok adam, dan banyak hal lainnya. Hingga kau silaukan gelapku dengan kehadiran sosok-sosok penuh cahaya yg perhatiaannya berlevel akhirat, bahkan pernah pada suatu malam saat aku hendak pulang dari kediaman musrifahku. Saat dihantar didepan pintu dan ku mulai kenakan sandal, batinku tiba2 terguncang saat mendengar kalimat tanya dari musrifah " dik tak pakai kaos kaki?" Ku terdiam sejenak, lalu membuat alasan murahan penuh malu " maaf kak lupa, tadi buru-buru" (padahal yg sebenarnya, memang aku belum terbiasa memakai kaos kaki kecuali saat kuliah atau berpergian saja. Astaghfirullah...aku yakin malaikat tlah mencatat kebohonganku yg disengaja itu) . Lalu, musrifahku tak lantas memberi nasehat seperti dialog kebanyakan tapi, ia langsung masuk kedalam rumah dengan muka khawatir sekali, sambil memberi perintah tunggu "dik..nanti kk ambilkan kaos kaki tunggu sebentar yah disini" aku berdiri mematung dengan hati yg ingin menangis dengan diselingi gumam pujian "subhanallah...perhatian yg indah, hingga betapa detail sampai hujung kaki yg seiyanya menjadi aurat. Tapi, yg lebih ku takjubi baru kali ini aku mendapat perhatian yg berlevel tingkat akhirat" lalu, beberapa menit kemudian musrifahku menyodorkan kaos kakinya " ini dik pakai ya, walaupun tak seberapa bagus. Hati2 dijalan" tuturnya seiring senyum "iya kak, makasih" jawabku sambil berlalu pulang. Itulah cuplikan kisah yg Allah selipkan di rentetan cerita demi cerita di kehidupanku, yg mungkin kan selalu diingat tuk mulai istiqamah kenakan kaos kaki kemanapun langkahannya pergi tak hanya ke kampus saja. Aamiin... :)
Hingga ku tutup catatan ini dengan untaian indah katat2 hikmah, baca sepenuh hati yah :)

Wahai permata yang tersimpan, Mutiara yang terlindungi, Wahai pendidik generasi, Pencetak orang-orang besar, Nasehat terdalamku ini kupersembahkan untukmu, Kubalut ia dengan ruhku, Kukeluarkan nasehat dan arahan ini dengan tulus, Kupinta ALLAH Ta’ala agar menjaga dan melindungimu dari segala kebenaran Menjadikanmu terberkahi dalam jiwa … (DR. Muhammad bin ‘Abdirrahman al-’Uraifi) Penulis buku "kemuliaan Muslimah Penggenggam bara Api" :)

Coretan suci, 17-07-14 dijelang maghrib saat langit jakarta berona merah

1 komentar: