Sore ini, jakarta di
guyur hujan deras sekali dengan deru angin yang susul menyusul bergerak tiada
henti. Ini baru sekedar guyuran air, masih biasa. Iyah...hujan yang biasanya
ada, masih hujan air beraroma debu jalanan. ku teringat pada negeri palestina
tak terbayang jikalau tanahnya terguyur hujan beraromakan apa ? Disana tak
sekedar debu dan tanah namun bercampur darah para syuhada. kita tau,
pemberitaan begitu marak membicarakan Gaza yang hujan disana bukan sekedar air
melainkan hujan peluru, hujan bom, hingga terbentuk genangan darah bagai
sungai...hujan deras sore ini di jakarta, aku yakin tiada mampu melampaui
derasnya hujan airmata yang termulai di awal ramadhan, air mata kepiluan ,
airmata saudara seimannya, airmata penuh panjatan do'a-do'a...
Dan disanalah dibentuk keberanian yang sesungguhnya, suatu keberanian menegakkan yang Haq melintas batas usia dari mulai balita, anak-anak, remaja, dewasa pun para lansia tiada pernah renta semangat karenaNya, tarbiyah dari Al-Quran dan sunnah tampak nyata. Ah...betapa tampak taman-taman syurga disana meskipun kasat mata tapi, wanginya tercium kesetiap sudut kecil telinga para saudara muslimnya di seluruh penjuru dunia.
Pagi tadi saat ku membaca kabar tentang Gaza, diceritakan gadis kecil berteriak sesak nan penuh kesakitan karena lengannya yang hampir terputus, namun saat sang dokter menawari suntikan pereda sakit. Gadis itu menolaknya dengan alasan tiada mau pahala puasa terkurangi karena cairan suntikan yang masuk pada tubuhnya. Masya Allah...menggenangkan tangis haru di mataku, disana betapa banyak yang lebih memilih kesakitan, perih, luka dibanding mengorbankan pahala yg dijanjikanNya...coba bandingkan dengan keadaan disekitar kita, yang betapa dg suka rela nan penuh ikhlas saat pahala berlalu pergi, santai saja saat tak menghidupkan sunah tarawih di malam hari pun juga acara bersahur & ngabuburit yg kurang syar'I lebih mengutamakan tawa dalam dioalog komedi. Astaghfirullah...
Seiring bergantinya hari bersama waktu yang terus melaju, pernahkah terfikirkan sedari dulu hingga saat ini duka saudara kita di palestina seolah enggan beranjak abadi. Melainkan bagai tamu tahunan, yang dapat berkunjung kapan saja tapi seringnya di bulan Ramadhan. Yang kemudian akan terulangi lagi aksi solideritas, penggalangan dana, pun tiap manusia saling memanjat doa dan bela sungkawa. Namun, apakah itu cukup menyelesaikan dan menuntaskan sampai level melenyapkan kebiadaban mereka ??? Nyatanya, TIDAK !!!
Lalu, apa sebenarnya yang mereka butuhkan ? Iyah...yang mereka butuhkan adalah para tentara pejuang agamaNya...namun, amat disayangkan Belumlah ada seorang Amirul Mu'minin yang akan berikan komando pasukan jihad para jundullah pembela hak-hak hambaNya, Allah dan Rasul-Nya.
Bersabarlah...saudaraku, disini kami sedang perjuangkan tegaknya Khilafah yang akan menyatukan seluruh umat yang akan memusnahkan kebiadaban mereka...
يا الله، ان كنت قادرة على فعل أي شيء لتدمير بهم..ولكن هذا يكفي بمثابة تحذير لنا أن نبادر إلى تلبية لامرك ..لكي لا يكون الندم لنا لجميع مطالب إخواننا في يوم القيامة ..
Ya Allah, Dengan KuasaMu, Engkau sanggup menghancurkan mereka..Namun cukuplah (peristiwa ini) sebagai teguran bagi kami agar kami bersegera memenuhi perintahMu..agar tidak menjadi penyesalan bagi kami terhadap semua tuntutan saudara-saudara kami di hari kiamat..
اللهم إنا نسالك دولة خلافة راشدة على منها ج النبوة التى تحافظ الإسلام وتحمي المسلمين فى إنحاء بلاد العالمين...وجعل إقامة الخلافة من أيدينا..
Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kepadaMu, Negara Khilafah yang berjalan atas metode keNabian yang akan menjaga Islam dan melindungi kaum muslimin di seluruh penjuru dunia..dan jadikan berdirinya Khilafah lewat tangan-tangan kami...
Coretan suci, 16-07-14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar