2 Februari 2014 pukul 8:57
Iseng2 pagi...
Singgah yuk ke "Dunia
Suci" kita bermain dibelantara kata2, moga menjadi rekreasi yg
mencerdaskan, mencerahkan pun memotivasi sobat semua karena
ilmu-Nya...Aamiin...:)
Hmmm...assiknya sharing ttg apa yah
?? Lho..lho...tersendat nih ide2ku apa karena banjir dimana2. Haha (g ada
kaitan'y jg kali ci -_-)
Siapa bilang...adalah, aku jadi
mikirin saudara2ku yg terkena musibah banjir jadinya...:'( (alah
ngeles...bilang aja lagi cari2 inspirasi :D)
Hehe, ada benernya jg sih. Menarik
nih kalo kita bahas ttg
" kesabaran..."
Sering denger dunk kata sabar? Iya,
kan? apalagi kalo lagi kesel, jengkel, sedih. Suka disebut tuh sama lisan kita
"sabar...sabar..." biasa'y pake adegan sambil ngelus dada biar
keliatan tegar kali ya. Hehe
nyatanya, sabar itu sulit diakrabi oleh
hati...apalagi jika kekalutan begitu meraja. Sabar hanya Selintas kata saja yg
diucap, selintas kata saja yg terdengar, selintas kata saja yg berbisik dalam
nurani, selintas saja...seakan berlalu lalang kebingungan karena hati sulit
dimasuki jika kita tiada benar2 beriman padaNya...akan selalu sesak, akan
selalu merasa kehilangan...apalagi jika terambil apa2 yg merasa dimiliki
sepenuh cinta. Mari, mengintip kisah kesabaran Nabi Ibrahim dalam FirmanNya
" Allah yg memberiku makan & minum & tatkala AKU SAKIT, Dia
menyembuhkanku" (QS. 26 :79-80)
Inilah keagungan adab...begitu indah
terdengar...kita tau sobat, apa2 yg terjadi pada diri kita segalanya Allah jua
yg takdirkan...senang, sedih, sehat, sakit...tapi, apa yg Nabi Ibrohim katakan
kala sakit? Nabi Ibrahim bilang "takkala aku sakit, maka Allah yg
menyembuhkanku" Nabi tdk bilang " tak kala Allah membuat aku
sakit" kita belajar dari sini, bahwa apa2 ujian yg menimpa kita senantiasa
tersandarkan pada diri, dan segala kebaikan kita sandarkan hanya padaNya...
kesabaran juga sgt akrab terdengar
dari tutur2 lembut "org pingiran" (bkn promosi acara tv yg di trans7
yah. Hehe) pinggir mana trus? Yah...sering kita lihat di pinggiran perkampungan
kumuh, pinggir jalan, pinggir masjid, pinggir rel kereta dll dimana kehidupan
begitu keras memberi pelajaran tak pandang meski pada si kecil lugu yg
seharus'y mengenyam pendidikan, bukan mengamen, bukan mjdi peminta2...tapi,
mereka merasa menikmatinya dg penuh ikhlas & kesabaran. Disaat kebanyakan
kita yg bersemangat tuk jadi kaya, sampai lupa tiada pernah memikirkan nasib
sesama. Miris'y, di zaman skrg ini byk yg takut miskin hingga menghalalkan
segala cara tuk peroleh harta. Andai pd kemiskinan sama sekali tiada kebaikan,
akankah Nabi Bersabda "aku perlihatkan syurga, kebanyakan penduduknya
miskin adanya?"
Mari kita renungkan sabda Nabi
" bukan syirik yg aku khawatirkan pada kalian sepeninggalanku, melainkan
jika dunia dibentangkan pada kalian, lalu kalian saling berlomba memperolehnya
hingga sebagian memukul sebagian yg lain" (Muttafaq 'alaih)
Tentu intinya dalam milyaran kisah
yg melingkupi kehidupan ini , masih ttg sikap SABAR kita menyikapinya, dalam
pedih perihnya, ksedihan, kemiskinan, ujian dll pun juga sikap syukur kita
dalam limpahan bahagia & karunia.
Saya tutup
catatan kecil ini dg kabar gembira dariNya " dan sampaikanlah kabar
gembira kepada org2 yg SABAR (QS. Al-Baqarah 2 : 155)
"..hanya
org2 yg bersabarlah yg disempurnakan pahalanya tanpa batas (Qs. Al-Zumar 39 :
10)
"...dan
Allah mencintai org2 yg SABAR (QS. Ali' Imran 3 : 146)
yawmammaa...sa-ya'til
kullu maa natamanna...fal nashbir !
Fa-shabir
shobron jamiilan
(suatu
hari nanti akan datang semua yg kita harapkan...maka bersabarlah, maka
bersabarlah kamu dengan sabar yg baik (QS. 70 : 5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar