Sabtu, 25 Januari 2014

Dalam Teguran aku Tersadar


Hari ini, gertakan mengetuk nurani dari kata sederhana batinku mampu menangis. Saat jemari sibuk membuka rumus2 kimia padahal sedang berlangsung jam PAI, tak sadar bahwa guruku tau. Suara Pak Rowi menghentikan bacaanku, lirihnya "sedang apa? Menghafal rumus ya?" aku dengan sgera mnutup buku kimia yg sedang kubaca dengan penuh rasa salah & tak enak. Lalu guruku membuka LKS PAI yg banyak Firman Allah disana, sembari berkata " rumus sebenarnya ada disini !". Aku terdiam, menunduk, fikir & batinku tiba-tiba berduka atas kematian imanku selama ini. Begini, disaat ku terlalu mengejar dunia berawal dari mimpiku ingin masuk PTN khususnya didaerah jogja, kucoba giat belajar dan belajar bahkan mempersingkat waktu ibadahku menganggap itu menyita waktu ku sombong dg kemampuan diri aku lebih percaya bahwa ikhtiar yg sempurnalah yg membuka jalan segala yang diinginkan padahal jika tanpa peroleh ridhoNya semua itu bernilai nol tak berdampak meski secuil kebaikan lalu, mengapa diri ini begitu menyombongkan diri??? Terlalu menaruh keyakinan lebih pada usaha pribadi pada kesungguhan yg tergerak??? rupanya diri lupa pada Maha Pemberi !!! Duh...celakanya diri slama ini...dan kinilah ku harus bergegas memohon ampun dengan tangis yg mengiring tulus, murni dari penyesalan yg terungkap diakhir, meski selalu diakhir moga berakhir pula sgala lalai yg berulah, sgala khilaf yg berkawan...aku, kita hanya ingin senantiasa tuk memperbaiki diri. Menapak maju ke arah kebaikan senantiasa...Moga Allah Istiqamahkan. Aamiin...

Ditulis disejuknya udara serang dalm rinai hujan
By_Sang mujahidah Al-Faqir Ilallah 
January 29, 2013 at 11:45am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar