Sejarah... lagi-lagi jika berbicara sejarah bagai ada usapan airmata
di fikiran ini, hati tiba-tiba mengajak tuk bersedih. Yah kerinduan itu
hadir....kerinduan yg berjarak berabad-abad lamanya rindu yang begitu
jauh dari jangkauan zaman yang kini serba kapitalis dimana tumbuh subur
pemikiran pragmatis, materialis, hedoisme dll, jarak waktu yang teramat
panjang yang terus berjalan dibawa detik-demi detik perjalanan masa,
bahkan hanya sayup-sayup tersadari . Padahal, lama sekali kita tlah
ditinggal oleh peradaban nan gemilang. Suatu peradaban yang sejahtera
dan mensejahtrakan.
Ku ingat lagi lembaran kisah yg pernah menyapa mata, sampai buatku
silau saat goresan tinta hambaNya membawaku pergi menyimak kepribadian
sosok pemuda penuh cahaya, gemerlap kilau keislaman mereka begitu
memukau dan aku hanya tertunduk malu. Hingga bermuara pada 1 tanya “
mengapa ku belum berbuat apa-apa diusia yg sekarang??? “ padahal usia
muda akan habis, padahal waktu tak tak pernah macet dalam perjalanannya,
ia selalu melaju dengan kecepatan sama yg kita kenal dari detik ke
detik hingga menit lalu jam dan kumpulan jam mencipta hari dan tahun
sampai batas akhir usia yang kita punya. Waktu selalu menuju pada arah
penghabisan. Yah...”penghabisan jatah hidup” terus dan terus seiring
detik beralih ke detik kitapun seiyanya ikut berlalu bukan berlalu dalam
laju yang maju tapi mundur sedikit demi sedikit dari kehidupan. Betul
memang dunia ini ujian tiada yang nol resiko dalam setiap penyikapan,
berbuat baik ada resikonya, berbuat jahat pun sama ada resikonya. Lalu
pilih yang mana ???
Lalu, izinkanlah aku menyapa para pemuda pun remaja muslim yang
dirindukan syurga dalam jalan dakwah dibumiNya “
Assalamu’alaikum...sudah terdengarkah seruan mulia dariNya kawan? Yang
kini begitu bergema keras sampai memenuhi sudut langit, mengajak kita
berjuang mencipta kedamaian hakiki tuk kembali menerapkan syariatNya...?
sudahkah, fakta yang terjadi membuat kita terenyuh, bahwa jalan
kebenaran dan kebaikan kini kian gaduh diperbincangkan ? sudahkah kita
temui jalan-Nya ? jalan yang menuntun kita selalu terhubung pada tiga
pertanyaan besar...pertanyaan yang membungkus segenap jawaban
penyelesaian dariNya dari keseluruhan problematika yang kita hadapi
sekarang. Tiadalah lain, pertanyaan yang dimaksud ialah :
- Dari mana kita berasal?
- Untuk apa ?
- Lalu, akan kemana penghujung akhirnya ?
Jawablah...kawan, jawab dengan sepenuh pemikiran yang mendalam. Sudah
utuhkan engkau hujamkan dalam benak bahwa kita adalah hanya seorang
hambaNYa ? asal kita dari penciptaanNya, untuk menjadi khalifah
dibumiNya dan kelak pun akan kembali pulang ke kampung
akhiratNya...iyah, benar dunia ini hanya selintas naungan tuk berteduh
sejenak saja, tiada lama...hingga pengibaratan dunia sedemikian tak
berharga firmanNya mengatakan “ dunia hanyalah sanda gurau” tapi, maksud
penciptaan kita bukanlah tuk main-main saja, kita dicipta sebagai
khalifah di bumiNya. Suatu amanah yang besar yang sebelumnya ditawari
pada seluruh makhlukNya dari mulai malaikat, gunung, pepohonan dll
keseluruhan menolak tiada menyanggupi. Namun, manusia ? dialah yang
dengan berani mengatakan “iya” menerima amanahNya sebagai khalifah di
bumi. Terbayang bahwa tiadalah layak jika kita sebagai khalifahNya
punyai sikap acuh pada sesama dan lingkungan, yang terinsyafi itu
tanggung jawab kita bersama tuk senantiasa menjagga keseimbangan suatu
kehidupan dibumiNya...islam tiada pernah mengajarkan egois kawan, syurga
terlalu luas tuk kita tempati seorang diri.
Mari...pedulilah...pekalah...jangan ciptakan jarak terlalu jauh dengan
ketaatan dan kebaikan. Karena kita 1 tubuh...maka bersatulah dalam
ukhuwah islamiah, berjalan bersama menebar dakwah, kenalkan lagi mereka
yang mungkin sedang terlupa akan hakikat kehambaannya bahwa hidup dan
mati haruslah hanya untuk meraih RidhoNya semata, dengan ketaatan yang
utuh tiada tersentuh kebathilah yang bercampur padu. Karena yang hak itu
selalu jelas terlihat, kesamaran yang nampak hanyalah ujian, tuk
menguji sejauh mana kita berupaya tuk selalu melihat segala hal dengan
arahan petunjukNya...
Izinkan, aku berbagi kisah sosok pemuda penuh cahaya yang menggores
tinta terindah untuk islam di usia yang teramat muda, di usia yang kini
kita kenal dengan istilah remaja. Hmm...ku memulai dengan pertanyaan “
ingin menjadi seperti siapakah kita ???”
Menjadi bagai Az-Zubair bin al-awwam kah ??? ia adalah kawan diskusi
Rasulullah sekaligus pasukan berkuda pejuangNya hingga terkenal dengan
julukan tentara pemberani pun juga ia sebagai pemimpin dawah islam
dizamannya. Dan taukah kita? Pada usia berapa, beberapa keistimewaan itu
telah mengerumuni sosoknya??? Sangat Begitu muda kawan...di usia 15
semerbak harum keistimewaan prilaku telah ia tebar untuk islam.
Seperti Thalhah bin Ubaidillah kah ??? ia seorang pembesar ulama
barisan islam di mekkah terkenal sebagai singa podium yang handal, yang
melindungi Nabi saat perang uhud berkecamuk dengan tujuh puluh luka
tusuk tombak, donatur penting dalam beberapa agenda kebaikan, hingga
Rasulullah menjulukinya dengan Thalhah si pemurah nan dermawan.
Seperti Saad bin abi Waqqas kah ??? ia seorang satria berkuda muslim
paling pemberani pada saat usia 17 tahun lho kawan ? lalu, bagaimana
dengan kita ? pemberani dalam hal apa di usia 17, pemberani
mengungkapkan cinta pada gadis yang disuka ? ( aduh...naudzubillah yah
:’(, jangan berani-berani kalo sama maksiat mah ). Tirulah bagai sosok
Saad, yang ia juga Terkenal sebagai pemanah terbaik, sahabat pertama yg
mengalirkan darahnya untuk islam bukan untuk pacar :p , bahkan
Rasulullah menyebutnya sebagai penduduk syurga.
Seperti Zaid bin Tsabit kah ??? , yg pada usia 13 tahun tlah
mendaftarkan dirinya untuk berjihad, ia pemuda jenius mahir baca tulis.
Hingga lisan Rasulullah bersabda memberinya perintah “ wahai zaid
tulislah...” ia peroleh tugas maha berat menghimpun wahyu pada usia 21
tahun
Seperti Usamah bin zaid kah ??? yang pada usia 12 tahun namanya
begitu harum dengan julukan mukmin yg tangguh nan muslim yang kuat,
Rasulullah menunjuknya sebagai panglima perang pada usia 20 dan memimpin
armada perang menggempur adi kuasa Romawi diperbatasan suriah dengann
kemenangan gemilang.
Dan ada sosok yang mungkin sudah akrab terdengar dalam perbincangan
sejarah yang menebar cinta kasih dilangit Eropa, dan lagi-lagi usianya
pun begitu muda. ia begiitu terkenal dengan kesalihan yang mewarnai tiap
detik helaan nafasnya, yang tidak pernah meninggalkan solat wajib,
tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.
Subhanallah...sungguh berjauh banding dengan kita ya, ah jadi sedih saya
teh :’(
Sedikit saya mencoba berbagi apa yang saya telah kuketahui akan
sosoknya, hmmm...menulis sosok istimewa buatku grogi, tangan seakan
bergetar tiba-tiba. Hehe (sumpah, g lebay kok :D)
Sudah taukah kawan, siapa yang akan saya ceritakan ? iyah...tiadalah
lain ia adalah sosok pemuda pemilik nama “Muhammad Al- Fatih” pedang
malam peradaban yang berhasil memenuhi sudut langit Eropa dengan riuh
gemuruh takbir kemenangan islam “ ALLAHU AKBAR !!!” tepat jam 1 pagi
hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M,
serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya
meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara
Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu
Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak
kota. kemudian beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka
kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah
seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat
tahajudnya tiada pernah malam terlalui tanpa qiyamul lail.
Subhanallah...sebuah sejarah yang begitu indah berbingkai ketakwaan
kepadaNya berpendar-pendar cahayaNya menghias langit Eropa selama 500
tahun sejak abad ke-15. Sang Pedang Malam Al Fatih yang begitu luar
biasa.
Rasa-rasanya tiadalah berlebihan prediksi Rasulullah akan kehadiran sosok istimewa Muhammad Al-Fatih bahwa :
“Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya
adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya
adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Dalam hadist lain juga diceritakan,
Aku mendengar baginda Rasulullah S.A.W mengatakan seorang
lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut & aku juga
ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja
yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah
diisyaratkan oleh baginda" (Abu Ayyub al-Anshari)
Ah...sejarah, mengapa yang menjadi sejarah selalu begitu
indah dengan kenyataan sekarang ya ? dan mengapa keindahan islam begitu
sejuk terdengar dalam sejarahnya ? bisakah kita merealisasikan kembali
sejarah itu lagi kawan ? yah...sangatlah bisa bukankah itu janji
Rasulullah bahwa islam akan berjaya kembali, tiada pernah ada jalan
buntu jika kita selalu bersandar padaNya...
Sudah adakah gema perjuangan yang menyusup dalam dinding hati
kita kawan ? terbersit rasa iri kah kita dengan sosok-sosok mereka?
Atau, terbit rasa rindukah dengan keindahan sejarah yang kita punya ?
Yang ku tau, rasa itu pastilah ada. Dan aku percaya engkau
kawan...engkaulah pejuang tangguh itu, yang merindukan gelar al-fatih
juga. Sebagai sang pembuka kebenaran syariat islam, dengan menebar
cahaya kebajikan ditiap fajar menyapa begitu pula saat pekat malam
menggantikannya. Bersinarlah...terangi gulita malam bagai rembulan dan
bintang pun pagi dengan kesejukan fajar islam. Engkaulah pemuda... :) :) :)
Ialah engkau kawan, pemilik Semangattt yang selalu muda,
meski sampai renta usia. Engkau selalulah pemuda...dan yakinlah, engkau
disuatu masa yang akan mendekatkan sejarah kegemilangan islam lagi,
hingga menyatu dengan kenyataan sekarang. engkau kawan...disuatu masa.
yuk, segera buktikan ! SIAP
Coretan suci, 11-05-14
tentang, suatu masa yang dinanti :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar