Sabtu, 10 Mei 2014

Engkau...di suatu masa. kawan :)


Sejarah... lagi-lagi jika berbicara sejarah bagai ada usapan airmata di fikiran ini, hati tiba-tiba mengajak tuk bersedih. Yah kerinduan itu hadir....kerinduan yg berjarak berabad-abad lamanya rindu yang begitu jauh dari jangkauan zaman  yang kini serba kapitalis dimana tumbuh subur pemikiran pragmatis, materialis, hedoisme dll, jarak waktu yang teramat panjang yang terus berjalan dibawa detik-demi detik perjalanan masa,  bahkan hanya sayup-sayup tersadari . Padahal, lama sekali kita tlah ditinggal oleh peradaban nan gemilang.  Suatu peradaban yang sejahtera dan mensejahtrakan.

Ku ingat lagi lembaran kisah yg pernah menyapa mata, sampai buatku silau saat goresan tinta hambaNya membawaku pergi menyimak kepribadian sosok pemuda penuh cahaya, gemerlap kilau keislaman mereka begitu memukau dan aku hanya tertunduk malu. Hingga bermuara pada 1 tanya “ mengapa ku belum berbuat apa-apa diusia yg sekarang??? “ padahal usia muda akan habis, padahal waktu tak tak pernah macet dalam perjalanannya, ia selalu melaju dengan kecepatan sama yg kita kenal dari detik ke detik hingga menit lalu jam dan kumpulan jam mencipta hari dan tahun sampai batas akhir usia yang kita punya. Waktu selalu menuju pada arah penghabisan.  Yah...”penghabisan jatah hidup” terus dan terus seiring detik beralih ke detik kitapun seiyanya ikut berlalu bukan berlalu dalam laju yang maju tapi mundur sedikit demi sedikit dari kehidupan. Betul memang dunia ini ujian tiada yang nol resiko dalam setiap penyikapan, berbuat baik ada resikonya, berbuat jahat pun sama ada resikonya. Lalu pilih yang mana ???

Lalu, izinkanlah aku menyapa para pemuda pun remaja muslim yang dirindukan syurga dalam jalan dakwah dibumiNya “ Assalamu’alaikum...sudah terdengarkah seruan mulia dariNya kawan? Yang kini begitu bergema keras sampai memenuhi sudut langit, mengajak kita berjuang mencipta kedamaian hakiki tuk kembali menerapkan syariatNya...? sudahkah, fakta yang terjadi membuat kita terenyuh, bahwa jalan kebenaran dan kebaikan kini  kian gaduh diperbincangkan ? sudahkah kita temui jalan-Nya ? jalan yang menuntun kita selalu terhubung pada tiga pertanyaan besar...pertanyaan yang membungkus segenap jawaban penyelesaian dariNya dari keseluruhan problematika yang kita hadapi sekarang. Tiadalah lain, pertanyaan yang dimaksud ialah :
  1. Dari mana kita berasal?
  2. Untuk apa ?
  3. Lalu, akan kemana penghujung akhirnya ?
Jawablah...kawan, jawab dengan sepenuh pemikiran yang mendalam. Sudah utuhkan engkau hujamkan dalam benak bahwa kita adalah hanya seorang hambaNYa ? asal kita dari penciptaanNya, untuk menjadi khalifah dibumiNya dan kelak pun akan kembali pulang ke kampung akhiratNya...iyah, benar dunia ini hanya selintas naungan tuk berteduh sejenak saja, tiada lama...hingga pengibaratan dunia sedemikian tak berharga firmanNya mengatakan “ dunia hanyalah sanda gurau” tapi, maksud penciptaan kita bukanlah tuk main-main saja, kita dicipta sebagai khalifah di bumiNya. Suatu amanah yang besar yang sebelumnya ditawari pada seluruh makhlukNya dari mulai malaikat, gunung, pepohonan dll keseluruhan menolak tiada menyanggupi. Namun, manusia ? dialah yang dengan berani mengatakan “iya” menerima amanahNya sebagai khalifah di bumi. Terbayang bahwa tiadalah layak jika kita sebagai khalifahNya punyai sikap acuh pada sesama dan lingkungan, yang terinsyafi itu tanggung jawab kita bersama tuk senantiasa menjagga keseimbangan suatu kehidupan dibumiNya...islam tiada pernah mengajarkan egois kawan, syurga terlalu luas tuk kita tempati seorang diri. Mari...pedulilah...pekalah...jangan ciptakan jarak terlalu jauh dengan ketaatan dan kebaikan. Karena kita 1 tubuh...maka bersatulah dalam ukhuwah islamiah, berjalan bersama menebar dakwah, kenalkan lagi mereka yang mungkin sedang terlupa akan hakikat kehambaannya bahwa hidup dan mati haruslah hanya untuk meraih RidhoNya semata, dengan ketaatan yang utuh tiada tersentuh kebathilah yang bercampur padu. Karena yang hak itu selalu jelas terlihat, kesamaran yang nampak hanyalah ujian, tuk menguji sejauh mana kita berupaya tuk selalu melihat segala hal dengan arahan petunjukNya...

Izinkan, aku berbagi kisah  sosok pemuda penuh cahaya yang menggores tinta terindah untuk islam di usia yang teramat muda, di usia yang kini kita kenal dengan istilah remaja. Hmm...ku memulai dengan pertanyaan “ ingin menjadi seperti siapakah kita ???”

Menjadi bagai Az-Zubair bin al-awwam kah ??? ia adalah kawan diskusi Rasulullah sekaligus pasukan berkuda pejuangNya hingga terkenal dengan julukan tentara pemberani pun juga ia sebagai pemimpin dawah islam dizamannya. Dan taukah kita? Pada usia berapa, beberapa keistimewaan itu telah mengerumuni sosoknya??? Sangat Begitu muda kawan...di usia 15 semerbak harum keistimewaan prilaku telah ia tebar untuk islam.

Seperti Thalhah bin Ubaidillah kah ??? ia  seorang pembesar ulama barisan islam di mekkah terkenal sebagai singa podium yang handal, yang melindungi Nabi saat perang uhud berkecamuk dengan tujuh puluh luka tusuk tombak, donatur penting dalam beberapa agenda kebaikan, hingga Rasulullah menjulukinya dengan Thalhah si pemurah nan dermawan.

Seperti Saad bin abi Waqqas  kah ??? ia seorang satria berkuda muslim paling pemberani pada saat usia 17 tahun lho kawan ? lalu, bagaimana dengan kita ? pemberani dalam hal apa di usia 17, pemberani mengungkapkan cinta pada gadis yang disuka ? ( aduh...naudzubillah yah :’(, jangan berani-berani kalo sama maksiat mah ). Tirulah bagai sosok Saad, yang ia juga Terkenal sebagai pemanah terbaik, sahabat pertama yg mengalirkan darahnya untuk islam bukan untuk pacar :p , bahkan Rasulullah menyebutnya sebagai penduduk syurga.

Seperti Zaid bin Tsabit kah ??? , yg pada usia 13 tahun tlah mendaftarkan dirinya untuk berjihad, ia pemuda jenius mahir baca tulis. Hingga lisan Rasulullah bersabda memberinya perintah “ wahai zaid tulislah...” ia peroleh tugas maha berat menghimpun wahyu pada usia 21 tahun

Seperti Usamah bin zaid kah ??? yang pada usia 12 tahun  namanya begitu harum dengan julukan mukmin yg tangguh nan muslim yang kuat, Rasulullah menunjuknya sebagai panglima perang pada usia 20 dan memimpin armada perang menggempur adi kuasa Romawi diperbatasan suriah dengann kemenangan gemilang.

Dan ada sosok yang mungkin sudah akrab terdengar dalam perbincangan sejarah yang menebar cinta kasih dilangit Eropa, dan lagi-lagi usianya pun begitu muda. ia begiitu terkenal dengan kesalihan yang mewarnai tiap detik helaan nafasnya, yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya. Subhanallah...sungguh berjauh banding dengan kita ya, ah jadi sedih saya teh :’(

Sedikit saya mencoba berbagi apa yang saya telah kuketahui akan sosoknya, hmmm...menulis sosok istimewa buatku grogi, tangan seakan bergetar tiba-tiba. Hehe (sumpah,  g lebay kok :D)
Sudah taukah kawan, siapa yang akan saya ceritakan ? iyah...tiadalah lain ia adalah sosok pemuda pemilik nama  “Muhammad Al- Fatih” pedang malam peradaban yang berhasil memenuhi sudut langit Eropa dengan riuh gemuruh takbir kemenangan islam “ ALLAHU AKBAR !!!” tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. kemudian beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya tiada pernah malam terlalui tanpa qiyamul lail. Subhanallah...sebuah sejarah yang begitu indah berbingkai ketakwaan kepadaNya berpendar-pendar cahayaNya menghias langit Eropa selama 500 tahun  sejak abad ke-15. Sang Pedang Malam Al Fatih yang begitu luar biasa.

Rasa-rasanya tiadalah berlebihan  prediksi Rasulullah akan kehadiran sosok istimewa Muhammad Al-Fatih bahwa :

Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Dalam hadist lain juga diceritakan,

Aku mendengar baginda Rasulullah S.A.W mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut & aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda" (Abu Ayyub al-Anshari)

Ah...sejarah, mengapa yang menjadi sejarah selalu begitu indah dengan kenyataan sekarang ya ? dan mengapa keindahan islam begitu sejuk terdengar dalam sejarahnya ? bisakah kita merealisasikan kembali sejarah itu lagi kawan ? yah...sangatlah bisa bukankah itu janji Rasulullah bahwa islam akan berjaya kembali, tiada pernah ada  jalan buntu jika kita selalu bersandar padaNya...
Sudah adakah gema perjuangan yang menyusup dalam dinding hati kita kawan ? terbersit rasa iri kah kita dengan sosok-sosok mereka? Atau, terbit rasa rindukah dengan keindahan sejarah yang kita punya ?
Yang ku tau, rasa itu pastilah ada. Dan aku percaya engkau kawan...engkaulah pejuang tangguh itu, yang merindukan gelar al-fatih juga. Sebagai sang pembuka kebenaran syariat islam, dengan menebar cahaya kebajikan ditiap fajar menyapa begitu pula saat pekat malam menggantikannya. Bersinarlah...terangi gulita malam bagai rembulan dan bintang pun pagi  dengan kesejukan fajar islam. Engkaulah pemuda... :) :) :)    
Ialah engkau kawan, pemilik  Semangattt yang selalu muda, meski sampai renta usia. Engkau selalulah pemuda...dan yakinlah, engkau disuatu masa yang akan mendekatkan sejarah kegemilangan islam lagi, hingga menyatu dengan kenyataan sekarang. engkau kawan...disuatu masa. yuk, segera buktikan ! SIAP
? :)

Coretan suci, 11-05-14
tentang, suatu masa yang dinanti :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar