
Jujur dalam perihnya hati ku coba tersenyum :) diatas nama persahabatan kucoba bertahan...meski sungguh, betapa segenap sikap yang engkau tampakan begitu jelas menggores dinding hati yang baru saja sembuh dari luka masa lalu padahal adaharap bahwa engkaulah yang kelak menjadi sang penyembuh buka memperparah ! tidakkah kau faham dan mencoba berempati akan kisah-kisah pilu yang pernah menjadi tamu terjahat dalam lembaran hidupku yang pernah ku tuturkan padamu? jika ianya kau terlupa, bolehlah aku ikhlas dan coba mengerti, memahami dan dengan tulus menyuguhkan kemaafan padamu...namun, jika niatmu ingin lampiaskan dendam mohon jangan tujukan padaku, mumpung luka ini masih kecil, lekaslah kau berbenah dari hidupku lalu pergi namun jangan menjauh. ku tak ingin memutus persaudaraan yang terjalin lama ini karena kecerobohanmu memainkan pedang sandiwara hingga melukai gumpalan kecil bernama hati menjadi berdarah-darah. tapi, perlu kau tau selamanya aku kan menjadi sahabatmu, tetap bersahabat baik denganmu meski harus mencipta jarak sejenak dengan jangka waktu yang tak bisa ditentukan batas akhirnya. ijinkan aku sendiri menikmati hidangan kesabaran, keikhlasan dan keteguhan hati dalam ruang kelam pekat tak bercahaya karena kau telah mengurungku dalam ruang nestapa yang kau sembunyikan kuncinya nampaknya, kau mengujiku untuk memapah sendiri mencari kunci itu bukan malah meronta menggemakan suara minta tolong berharap terdengar orang lalu membawaku keluar. itu hal mustahil, karena ruangan ini kedap suara betapapun kencang ku berteriak sungguh, suara itu hanya berputar-putar saja mengelilingi tubuhku lalu lenyap tertelan sunyi. ah...malangnya aku, terjebak oleh kepalsuan sosok licik bertameng persahabatan. tapi lihatlah, aku akan tetap berdiri kokoh dipijakan jalan yang bertabur duri, sakit dan perihnya tak bisa buatku tersungkur jatuh dan yang terpenting tak ada guratan kelelahan yang kentara diwajah. ku coba berdamai dengan kepedihan ini karena ku yakin aku selalu ditemani oleh-Nya...hingga dititik berhentinya pencarian ini dan ku gemgam kunci itu lalu bergegas pergi menjemput cahaya dan mampu tersenyum indah melebihi indahnya lengkungan pelangi kala hujan usai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar